
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan ada 81 juta milenial di Indonesia yang tidak memiliki rumah. Sementara itu, Erick menyebut saat ini ada 12,7 juta backlog perumahan.
Backlog perumahan merupakan kondisi kesenjangan antara jumlah rumah yang dibangun dengan jumlah rumah yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan kata lain, backlog perumahan merupakan jumlah total rumah yang belum atau tidak tertangani.
"Data menunjukkan 81 juta milenial tidak memiliki rumah, kemudian Dirjen sampaikan backlog 12,7 juta," kata Erick Thohir usai meresmikan akad gadai massal (KPR) BTN di Puri Delta Tigaraksa, Tangerang. Selasa (8/8).
Melihat kondisi tersebut, Erick mengatakan pemerintah pusat dan pemerintah daerah berkomitmen menyelesaikan program Satu Juta Rumah (PSR) yang tersebar di seluruh Indonesia. Ia pun mengatakan, pihaknya terus mensinergikan seluruh aset BUMN untuk mendukung program pemerintah.
Erick mengatakan, pihaknya meminta Perumnas membangun rumah vertikal karena bangunan di Indonesia terbatas. Kebijakan ini juga karena kondisi wilayah Indonesia yang 26 persen berupa daratan.
Perumahan atau apartemen vertikal ini nantinya akan menjadi kawasan hunian serbaguna yang dilengkapi dengan tempat rekreasi, tempat olahraga, kolam renang indoor dan klinik kesehatan.
"Malah kita sekarang dorong lagi Perumnas karena bangunannya terbatas, jangan dibangun lagi dan kita sudah usulkan ke menteri keuangan dan sudah diterima. Karena 26 persen wilayah Indonesia adalah daratan, tidak seperti di Amerika atau China yang seluruh daratannya adalah daratan. Semua aset yang kita miliki harus benar-benar diperhitungkan manfaatnya," kata Erick.
"Tapi apa yang diberikan di sana? tempat olahraga, kolam renang tertutup, klinik kesehatan, dan tempat rekreasi," dia menambahkan.
Erick Thohir hari ini meresmikan kontrak KPR massal BTN di Puri Delta Tigaraksa, Tangerang. Total ada 10.000 unit rumah di seluruh Indonesia yang telah melakukan akad KPR.
https://kumparan.com/kumparanbisnis/81-juta-milenial-belum-punya-rumah-erick-thohir-sinergikan-bumn-atasi-backlog-20wzmBYqNcY