
Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meluncurkan gerakan amal Kyai Peduli Sampah atau disingkat Kyai Sampah. Gerakan ini diluncurkan untuk merespon situasi darurat sampah yang saat ini terjadi di wilayah DIY.
Kyai Sampah diluncurkan bersamaan dengan Kerja Bakti Nasional LDII Tahun 2023 yang akan dilaksanakan pada tanggal 1 hingga 13 Agustus 2023.
Ketua DPW LDII DIY, Atus Syahbudin mengatakan, gerakan ini bertujuan untuk meminimalisir produksi sampah di tingkat rumah tangga. Gerakan ini dilakukan oleh kelompok pengajian atau majelis taklim dibawah naungan LDII DIY.
“Amal saleh Kiai Sampah merupakan kegiatan yang sederhana, praktis, murah, namun membumi. Bukan hanya soal pengelolaan sampah,” kata Atus, Kamis (10/8).
Melalui gerakan ini, LDII DIY mengajak jamaahnya membuat lubang atau lobang di pekarangan masjid dan rumahnya untuk mengelola sampah organik.
“Jutangan bisa menjadi sumber kompos alami dan biopori untuk meningkatkan kualitas air,” lanjutnya.

Selain membuat keranjang, gerakan Kyai Sampah juga akan mengajak jamaah untuk membiasakan beramal dengan memilah sampah di rumah masing-masing dan menjadikan masjid sebagai bank sampah.
“Pengelola bank sampah bisa dari jamaah dhuafa atau pemuda masjid, hasil penjualan sampah bisa digunakan untuk membiayai pengajian dan membantu para dhuafa,” kata Atus.
Selanjutnya, Amal Taqwa Kyai Sampah berharap dapat memperkuat Program Kampung Iklim Perah (Dai ProKlim) LDII DIY yang diluncurkan pada 10 Juni 2023 bekerja sama dengan Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Jawa (P3E) dan Komisi Dakwah MUI DIY di Sangurejo Desa ProKlim.
Beberapa calon desa ProKlim juga telah diinisiasi dan dibantu oleh LDII DIY, seperti program pengelolaan sampah, optimalisasi pekarangan dengan tanaman buah, empon-empon dan toga, serta konservasi tanah dan air.
“Di tengah darurat sampah yang dialami DIY saat ini, diperlukan peran dan kerja sama semua pihak, termasuk tokoh agama agar dapat ditemukan solusi yang tepat,” ujar Atus Syahbudin.
https://kumparan.com/pandangan-jogja/kyai-sampah-ldii-diy-masjid-jadi-bank-sampah-hasilnya-untuk-bantu-fakir-miskin-20y3HeU6JJX