
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi buka-bukaan soal anggota Pramuka Indonesia yang mengikuti Jambore Dunia di Seemangeum, Joella Utara, Korea Selatan. Kegiatan itu dikeluhkan karena cuaca panas yang ekstrim.
Selain itu, sejumlah fasilitas seperti sanitasi dan transportasi juga mendapat perhatian.
Terkait hal tersebut, Menlu RI Retno Marsudi mengatakan pihaknya akan terus memantau kondisi kontingen Indonesia di Jambore Dunia tersebut. Menurutnya, sampai saat ini kondisi mereka mayoritas dalam keadaan baik.
“Jadi menurut KBRI Seoul, delegasi kami berjumlah sekitar 900 orang [orang]Alhamdulillah mayoritas dalam kondisi baik,” kata Retno saat ditemui di Kompleks Istana Merdeka, Jakarta Pusat, usai acara Istana Berkebaya, Minggu (6/8).

Diakui Retno, kondisi cuaca di sana sedang tidak baik. Namun dia berjanji akan terus memantau perkembangan kontingen Indonesia melalui KBRI Seoul.
"Memang tantangannya sangat berat, apalagi cuacanya sangat panas dari waktu ke waktu saya pantau mereka melalui kedutaan kita di Seoul, jadi alhamdulillah semuanya dalam keadaan baik,” ujar Retno.
Retno bersyukur kondisi mayoritas kontingen Indonesia dalam kondisi baik. Sejauh ini, belum ada rencana bagi mereka untuk dievakuasi.
“Belum, baru mulai (acara Istana Berkebaya) saya telepon lagi dan saya tanya ke mereka (KBRI Seoul) rencananya, sejauh ini Belum ada rencana (evakuasi), mudah-mudahan kondisi membaik,” pungkasnya.

Sebelumnya, orang tua peserta jambore asal Indonesia, Herzaky Mahendra Putra, memaparkan sejumlah permasalahan dalam Jambore Dunia ke-25 tersebut. Selain cuaca, kendala yang dihadapi juga masalah fasilitas sanitasi yang jauh, shuttle bus yang sudah tua, dan asupan makanan yang kurang. Ia juga menyebutkan bahwa beberapa peserta tidak hanya sakit karena cuaca panas, tetapi ada juga yang kakinya keseleo dan lecet.
"Di dekat tenda anak kami, hampir setiap malam saat video call, mereka menangis karena stress berat. Kalau lokasinya seperti Bumi Perkemahan Cibubur, tanahnya memiliki rerumputan yang asri, penuh dengan pepohonan yang sejuk. Di sana? Kering. Tanpa pohon," kata Herzaky yang merupakan Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat dalam keterangannya dikutip Minggu (6/8).

Meski begitu, Kwartir Nasional memastikan peserta yang sakit sudah mendapatkan pengobatan. Seoul juga melakukan sejumlah pembenahan untuk memastikan acara yang diikuti anak usia 14-17 tahun ini berjalan lebih baik.
Dari ratusan negara dan kontingen yang berpartisipasi dalam acara tersebut, hanya AS, Inggris, dan Singapura yang menarik anggotanya dari acara tersebut. Negara lain sepakat untuk melanjutkan acara sesuai jadwal, yakni hingga 12 Agustus 2023.
https://kumparan.com/kumparannews/menlu-retno-soal-anggota-pramuka-ri-di-jambore-korsel-mayoritas-kondisinya-baik-20wHfSowS5q