… “side event” G20 menjadi iklan gratis untuk mempromosikan kebangkitan pariwisata Sulut
Manado (ANTARA) – Kementerian Pariwisata pada April 2019 menetapkan Sulut sebagai The Rising Destination of The Year 2019. Penunjukan yang diberikan bukan tanpa alasan.
Provinsi di ujung utara Sulawesi itu dinilai mampu mendongkrak pariwisata hingga 600 persen dalam waktu 4 tahun (2015-2018).
Kunjungan wisatawan mancanegara ke Kota Manado pada tahun 2015 tercatat sekitar 20 ribu orang, kemudian menjadi 40 ribu orang pada tahun 2016.
Tren positif juga ditunjukkan pada 2017, yakni sebanyak 80 ribu wisman menginjakkan kaki di Manado. Kemudian pada tahun 2018 melonjak menjadi 120 ribu orang. Sementara itu, jumlah kunjungan wisatawan domestik meningkat tajam, dari dua juta orang menjadi empat juta orang.
Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Sulut memang masih jauh di bawah Bali atau DKI Jakarta, namun semangat menggenjot sektor ini tak pernah padam.
Upaya menarik sebanyak mungkin wisman diwujudkan dengan membuka jalur penerbangan langsung dari sejumlah kota di China.
Wisatawan dari Guangzhou, Changsha, Shanghai, Nanjing, dan Zhengzhou, Tianjin dan beberapa kota lainnya, misalnya, dapat dengan mudah menikmati destinasi wisata hingga ke kabupaten dan kota di provinsi tersebut.
Pada tahun 2019, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mencapai lebih dari 120.000 orang. Pemprov Sulut bahkan berani mematok target kunjungan wisman lebih dari 150.000 orang pada 2020.
Namun, upaya menarik sebanyak mungkin wisatawan mancanegara maupun domestik pupus ketika pandemi COVID-19 di tahun 2020 benar-benar melanda sektor ini.
Puncaknya, pada akhir Januari 2020, Pemprov memutuskan menghentikan sementara penerbangan langsung dari kota-kota di China ke Bandara Sam Ratulangi Manado.
Penurunan jumlah kunjungan wisatawan tak terelakkan. Apalagi, Pemerintah mengambil kebijakan pembatasan mobilitas penduduk dalam dan luar negeri, guna menekan laju penularan COVID-19.
Data BPS Sulut menyebutkan, jumlah kumulatif kunjungan wisman ke Sulut periode Januari hingga Agustus 2021 hanya mencapai 10.808 orang.
Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan jumlah kumulatif wisman hingga Agustus 2020 yang mencapai 26.078 orang.
Tujuan yang indah
Provinsi di ujung utara Sulawesi ini memang dikaruniai destinasi wisata yang indah, tak kalah dengan tempat wisata terkenal lainnya seperti Bali, Jawa, Nusa Tenggara dan tempat lainnya.
Sebanyak 15 kabupaten dan kota di Provinsi Sulut memiliki destinasi wisata yang beragam, mulai dari laut, pantai, pegunungan, hingga kearifan lokal.
Di Kabupaten Kepulauan Talaud, ujung utara Sulawesi yang berbatasan dengan negara tetangga Filipina, memiliki magnet untuk menarik kunjungan wisatawan.
Kawasan wisata Pulau Kabaruan, Pulau Sara, Pantai Lobbo, Gua Batu Kapal, dan Pulau Karakelang, misalnya, sedang dikembangkan pemerintah untuk menarik wisatawan.
Ada juga tradisi menangkap ikan pada periode tertentu yang disebut manee. Tradisi yang sering digelar di Pulau Kakorotan ini tidak hanya diikuti oleh warga setempat, namun juga warga dari daratan kota Manado dan sekitarnya.
Di kota Manado, ibu kota Provinsi Sulawesi Utara, terdapat Pulau Bunaken yang menawarkan keindahan bawah laut yang eksotis. Destinasi ini menjadi primadona kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara, selain kuliner yang berjejer di Teluk Manado.
Di Kota Tomohon juga demikian. Berada di antara dua gunung berapi aktif, Gunung Lokon dan Mahawu, serta berada di ketinggian antara 700-800 mdpl, memberikan kesejukan alam bagi para wisatawan.
Ada beberapa destinasi menarik di Kota Tomohon, antara lain agrowisata Rurukan, air terjun Tapahan Telu, Danau Linow, pemandian air panas Lahendong, dan menjajal trek ekstrim bersepeda di Gunung Mahawu.
Masih banyak destinasi wisata lain di kabupaten kota yang terus ditingkatkan guna mendongkrak pariwisata.
Pemerintah Provinsi Sulut resmi mengumumkan kasus pertama COVID-19 di daerah berpenduduk lebih dari 2,6 juta jiwa itu pada pertengahan Maret 2020.
Meski sudah lebih dari 3 tahun sejak pandemi melanda, pemerintah daerah dan pemangku kepentingan sektor pariwisata tidak gentar untuk mengangkat sektor ini.
Dampak dari pandemi ini tidak terhitung. Pengelola rumah makan dan rumah makan berhenti sejenak, tingkat hunian hotel menurun, transportasi wisata lumpuh, dan masih banyak dampak berganda lainnya.
Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw menegaskan selama masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan plus memperluas cakupan vaksinasi, sektor unggulan daerah ini perlahan akan pulih.
Olly optimistis sektor pariwisata Sulut akan bangkit, dengan melakukan berbagai upaya agar sektor ini bisa hidup, tumbuh dan berkembang.
Tanda-tanda kebangkitan sektor penggerak perekonomian daerah kini mulai terlihat. Pemerintah daerah siap menghidupkan kembali agenda wisata yang sempat redup pelaksanaannya.
Tomohon International Flower Festival (TIFF), misalnya, merupakan agenda tahunan yang digelar untuk memeriahkan hari jadi Kota Tomohon di bulan Agustus. Acara Ini akan dilaksanakan setelah berkoordinasi dengan Kementerian Pariwisata.
Festival Bunaken, meski terbatas, tetap digelar di kawasan Taman Nasional Bunaken. Berbagai kegiatan digelar untuk menghidupkan kembali kunjungan wisatawan ke kota Manado.
Di Kota Bitung tahun lalu juga digelar Festival Pesona Selat Lembeh. Tujuannya untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata.
Gaung promosi kesiapan Sulut mencermati kunjungan wisata di era new normal terus meningkat ketika sejumlah peserta dari negara-negara G20 hadir salah satunya. acara W20 di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Likupang, Kabupaten Minahasa Utara.
Untuk Gubernur Olly, acara sampingan G20 menjadi iklan gratis untuk mempromosikan kebangkitan pariwisata daerah yang dikenal dengan Nyiur Melambai.
Ada juga agenda internasional yaitu North Sulawesi International Fishing Tournament 2022′. Agenda ini diadakan pada bulan September di Likupang, pesertanya adalah para pemancing dari luar negeri.
Turnamen yang mengangkat sektor pariwisata ini sekaligus mensosialisasikan kesiapan Sulut menggelar sejumlah kegiatan berskala nasional dan internasional.
Selain sibuk mempromosikan pariwisata, jeda tiga kalender selama pandemi (2020-2022) juga dimanfaatkan dengan menyiapkan infrastruktur pendukung. Pemerintah berhasil menyelesaikan pembangunan jalan tol Manado-Bitung sepanjang 39,9 kilometer.
Rencananya akan dibuka gerbang tol khusus untuk akses KEK Pariwisata Likupang. Tak berhenti sampai di situ, akses jalan dari Bandara Sam Ratulangi ke kawasan itu juga diperlebar. Pemerintah setempat juga menyiapkan akses air bersih yang diambil dari Bendungan Kuwil, Kawangkoan.
Meski begitu, upaya pemerintah untuk mendorong sektor ini tidak ada artinya jika tidak didukung penuh oleh masyarakat dan pemangku kepentingan terkait.
Dukungan ini tidak hanya sebatas membantu menciptakan kenyamanan, keramahan menyambut wisatawan, memelihara infrastruktur yang dibangun, dan meningkatkan kualitas pelaku usaha, yang terpenting adalah menerapkan protokol kesehatan dan memperluas cakupan vaksinasi menuju imunitas masyarakat.
Data terakhir BPS Sulut, kunjungan wisman ke Provinsi Sulut pada November 2022 mengalami peningkatan sebesar 102,23 persen.
Wisman yang datang ke Sulut melalui Bandara Sam Ratulangi pada November 2022 sebanyak 1.721 orang, meningkat 102,23 persen dibanding posisi yang sama tahun lalu sebanyak 851 orang.
Secara kumulatif, sejak Januari hingga November 2022, wisman yang datang ke Sulut mencapai 14.246 orang.
Angka tersebut meningkat dibandingkan jumlah kumulatif wisman hingga November 2021 yakni 14.204 orang.
Selain infrastruktur penunjang sektor pariwisata, Gubernur Olly Dondokambey juga gencar membuka penerbangan langsung ke sejumlah negara.
Dari Singapura misalnya ada Scoot Air, Jeju Air dari Korea, direct flight ke Jepang. Dan yang terbaru, Gubernur Olly melakukan kunjungan kerja ke China, melobi para pengusaha negara itu agar mau berinvestasi di berbagai sektor termasuk pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Likupang.
Pembukaan akses penerbangan akan berdampak pada peningkatan wisatawan dari berbagai negara ke Sulut.
Alhasil, pembaharuan pariwisata dan investasi di Sulut akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di provinsi tersebut.
Editor: Achmad Zaenal M
Editor: Achmad Zaenal M
HAK CIPTA © ANTARA 2023