
Taipan minyak Indonesia Riza Chalid, sedang gencar diberitakan oleh media Malaysia. Berita ini menjadi berita populer di com.coilBusiness sepanjang Rabu (9/8).
Selain itu, kabar tentang rumah susun ASN di IKN yang disewakan dan tidak dipungut biaya pun ramai diperbincangkan masyarakat. Berikut ringkasannya:
Riza Chalid Dilaporkan Banyak di Malaysia
Pembicaraan Riza Chalid mulai ramai dimulai dari pertemuannya dengan Perdana Menteri Anwar Ibrahim yang disebut-sebut sedang menjajaki bisnis pertambangan logam tanah jarang. (elemen tanah belakang/REE) di negara bagian Kedah.
"Anwar Ibrahim bekerja sama dengan seorang pria Indonesia (Riza Chalid) yang memohon untuk membeli tanah REE," tulis malaysiagazette.com mengutip pernyataan Menteri Kepala Kedah, Datuk Seri Muhammad Sanusi Md Nor.
Logam tanah jarang merupakan mineral yang mengandung puluhan unsur kimia, dengan sifat magnetik dan konduktif. Karena sifatnya yang mudah menghantarkan listrik, logam jenis ini banyak digunakan pada perangkat elektronik seperti baterai, handphone, gadget, speaker, panel surya, dan lain-lain.

Aplikasinya sangat luas, mulai dari kesehatan, otomotif, penerbangan, hingga industri pertahanan. Keistimewaan REE membuat harganya mencapai USD 6 ribu atau sekitar Rp 90 juta per ton.
Selain harganya, ketersediaan logam tanah jarang di dunia disebut langka, sehingga sering disebut sebagai ‘harta karun’. Namun, Anwar Ibrahim membantah pertemuannya dengan Riza Chalid untuk memfasilitasi rencana bisnis pertambangan REE.
"Kami diizinkan oleh Sultan Sallehuddin Sultan Badlishah dan teman saya (Mohammad Riza Chalid) untuk bertemu di istana. Kami tidak mau mengaitkan masalah ini dengan hal lain selain itu," kata PM Malaysia, Anwar Ibrahim, seperti dilansir malaymail.com.
Rumah susun dalam IKN bagi ASN tidak gratis

Dirjen Perumahan Iwan Suprijanto menjelaskan, seperti halnya rumah dinas pada umumnya, rumah susun ASN di IKN juga disewakan. Pengelolaan rumah susun yang akan dibangun nanti dikelola Kementerian Sekretariat Negara, sedangkan PUPR hanya bertugas membangunnya.
"Memasuki rumah dinas itu tidak gratis. Rumah dinas memiliki mekanisme. Seperti sewa tapi murah," ujar Iwan saat ditemui di Kantor PUPR Jakarta, Rabu (9/8).
Iwan memastikan saat ASN pindah ke IKN, rusun sudah siap dan layak huni.
"Ini bertindak sebagai rumah pedesaan. Kami tinggal di rumah pedesaan, masih ada biaya negara, meskipun hanya Rp 100.000, tetapi ada biaya sewa yang ditetapkan oleh negara. tidak besar," kata Ivan.
https://kumparan.com/kumparanbisnis/populer-riza-chalid-ramai-diberitakan-di-malaysia-rusun-asn-di-ikn-tak-gratis-20xdZNxhAWn