Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Republik Indonesia (RI) dan Pemerintah Perancis sedang melakukan pertemuan 2+2 di Paris, Prancis, Jumat (21/7), menjajaki peluang perluasan kerja sama di berbagai bidang, antara lain pertahanan, keamanan, dan alih teknologi pertahanan.
Dalam pertemuan tersebut, Pemerintah Indonesia diwakili oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, sedangkan Pemerintah Perancis diwakili oleh Menteri Luar Negeri Catherine Colonna dan Menteri Angkatan Bersenjata Sébastien Lecornu.
“Itu pembicaraannya 2+2 sudah berjalan sangat baik dan hubungan kita khususnya di bidang pertahanan adalah yang terbaik dalam beberapa dekade ini,” kata Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam siaran tertulis usai pertemuan yang dikonfirmasi oleh Kepala Biro Humas Sekretariat Jenderal Kemhan RI Brigjen Edwin Adrian Sumantha.
Dalam kesempatan itu, Menhan RI menyampaikan kepada dua menteri Prancis bahwa Presiden RI Joko Widodo mau meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan, antara lain terkait program alih teknologi dan pembelian alutsista.
Oleh karena itu, Menhan RI juga memanfaatkan pertemuan tersebut untuk juga menjajaki peningkatan kerjasama militer, khususnya di bidang pendidikan, pertukaran prajurit, dan latihan bersama.
“Kami sangat puas dengan pertemuan ini. Kami melihat kerja sama strategis yang sangat baik ke depan,” ujar Prabowo Subianto.
Dalam siaran tertulis yang berbeda, Pemerintah Prancis melalui Kedutaan Besar Prancis di Jakarta menyampaikan pertemuan 2+2 di Paris membuktikan bahwa kedua negara memiliki kemauan dan kepentingan yang sama.
Pemerintah Prancis melihat pertemuan tersebut sebagai peluang untuk mempererat kerjasama di berbagai bidang mengingat kedua negara telah menjalin kemitraan strategis sejak tahun 2011, dan kedua negara juga telah menyepakati rencana aksi kemitraan untuk periode 2022–2027.
Dalam siaran yang sama, beberapa isu menjadi sorotan dalam pertemuan tersebut 2+2 antara Indonesia dan Prancis. Selain kerja sama pertahanan, teknologi, dan industri, kedua negara juga membahas kerangka hukum penguatan kemitraan dan program kerja sama, kemudian perluasan kerja sama di bidang maritim, penanggulangan bencana, keamanan siber, dan penanganan kejahatan transnasional.kejahatan transnasional).
Isu lain yang dibahas para menteri juga menyangkut kerja sama dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik. Dalam pertemuan tersebut, kepemimpinan Indonesia di ASEAN 2023 juga menjadi sorotan.
Baca juga: Indonesia dorong kerja sama produksi alutsista dengan Prancis
Baca juga: RI ajak Prancis dorong partisipasi perempuan dalam misi perdamaian PBB
Baca juga: Menlu Retno Minta Prancis Setujui Kesepakatan Bebas Senjata Nuklir
Pemberita: Genta Tenri Mawangi
Editor: Laode Masrafi
HAK CIPTA © ANTARA 2023
